• Oleh: Muhammad Anggawi (Guru Madrasah Darut Tauhid, Rapa Laok, Omben, Sampang).
Hari Jum’at merupakan hari besar bagi umat Islam, hari berkumpulnya umat Islam untuk menunaikan ibadah sholat Jum’at. Setelah sholat fardhu yang 5 waktu, sholat Jum’at itu sendiri hukumnya wajib di tunaikan bagi perorangan umat Islam.
Sholat Jum’at merupakan paling utamanya sholat dari sekian sholat fardhu, paling utama sholat jama’ah dari sekian banyaknya sholat jama’ah, dan sebuah keistimewaan yang dimiliki oleh umat nabi Muhammad SAW yang tidak di miliki oleh ummat terdahulu.
Di wajibkannya sholat Jum’at pertama kali nya pada saat nabi masih di Mekkah, pada waktu Isro’ mi’raj. Namun, nabi Muhammad SAW tidak melaksanakan sholat Jum’at di Mekkah, karena keadaan yang tidak memungkinkan, disebabkan karena dahsyatnya gangguan kaum Quraisy terhadap kaum muslimin.
Pertama kali orang yang menunaikan sholat Jum’at ialah As’ad bin Suroroh, beserta Mus’ab bin Umair di masjid Quba’ Madinah. Sholat Jum’at itu sendiri dilakukan 2 rakaat yang di laksanakan pada waktu dzuhur, (Ket. kitab Taqriratus Sadidah, hal. 232).
Keutamaan bagi orang yang berangkat sholat Jum’at lebih awal, maka pahalanya seperti unta, bagi orang yang setelahnya, maka pahalanya seperti sapi, bagi yang berangkat di waktu yang ke 3, maka pahalanya seperti kambing, bagi yang berangkat di waktu yang ke 4, maka pahalanya seperti ayam, dan bagi orang yang berangkat di waktu yang ke 5 pahala seperti telur. Apabila khotib berkhutbah, maka para hadir untuk mendengarkan khutbah, (Ket. kitab Riyadus Sholihin).
Adapun orang yang wajib sholat Jum’at ada 7 golongan yaitu:
1. Islam
2. Baligh
3. Berakal
4. Orang merdeka (bukan budak)
5. Laki-laki
6. Sehat
7. Bermukim, penduduk asli desa / kota tersebut atau orang yang berniat tinggalkan di tempat lain selama 4 hari atau lebih, (Ket. kitab Taqriratus Sadidah hal. 324 ).
Syarat sah sholat Jum’at ada 6:
1. Sholat Jum’at di laksanakan didalam wilayah kota / desa tersebut.
2. Harus dilaksanakan secara sholat berjamaah.
3. Berjumlah 40 orang laki-laki.
4. Dilaksanakan di waktu dzuhur.
5. Tidak didahului dan tidak bersama sholat Jum’at di tempat tersebut.(tidak ada 2 sholat Jum’at, kecuali ada udzur yang memungkinkan untuk ada 2 sholat Jum’at ).
6. Didahului oleh 2 khutbah (Ket. kitab Taqriratus Sadidah hal. 327).
Sunnah-sunnah hari Jum’at banyak jumlahnya antar lain :
1. Mandi.
2. Membersihkan badan dari bau tidak sedap, mencukur rambut, kumis, bulu ketiak dan kemaluan, dan juga memotong kuku jika panjang.
3. Memakai wewangian.
4. Berangkat lebih pagi untuk menunaikan sholat Jum’at.
5. Menyibukkan diri dengan membaca Al-quran dan dzikir.
6. Membaca surah Al-kahfi di siangnya atau di malam harinya.
7. Memperbanyak sholawat kepada nabi Muhammad SAW.
8. Diam dan mendengarkan khutbah.
9. Sholat Tahyatal masjid.
10. Memperbanyak doa, lebih-lebih di waktu yang istijabah.
11. Ziarah kubur, khususnya kepada orang tua yang telah meninggal
12. Sholat tasbih (Ket. kitab Taqriratus Sadidah hal. 334).
Macam-macam orang yang hadir sholat Jum’at ada 6 golongan:
1. Orangnya di wajibkan sholat Jum’at, sah sholatnya dan sholat Jum’at sah, sebab orang tersebut yaitu penduduk asli desa/kota tersebut.
2. Orangnya di wajibkan sholat Jum’at, sah sholatnya dan sholat Jum’at tidak sah, sebab orang tersebut yaitu yang bermukim, namun bukan penduduk asli.
3. Orangnya di wajibkan sholat Jum’at, tidak sah sholatnya dan sholat Jum’at tidak sah, sebab orang tersebut yaitu orang yang murtad.
4. Orangnya tidak wajib sholat Jum’at, sah sholatnya dan sholat Jum’at sah, sebab orang tersebut yaitu orang sakit.
5. Orangnya tidak wajib sholat Jum’at, sah sholatnya dan tidak sah sholat Jum’at, sebab orang tersebut yaitu musafir , anak kecil, budak dan wanita.
6. Orangnya tidak wajib sholat Jum’at, tidak sah sholatnya dan sholat Jum’at tidak sah, sebab orang tersebut yaitu orang kafir dan orang gila ( Ket. kitab Taqriratus Sadidah hal. 325 ).