Sudah lumrah di kalangan para umat islam mencium tangan para guru, kiai, habaib, dan orang tua dalam hal tersebut bid’ah kah mencium tangan mereka dalam pandangan islam.
Dalam agama islam mencium tangan para ulama dan orang tua, merupakan hal yang sangat dianjurkan karena termasuk bentuk penghormatan kepada beliau. Dalam sebuah hadits dijelaskan :
َعَنْ زَارِعٍ وَكَانَ فِيْ وَفْدِ عَبْدِ الُقَيْسِ قَالَ لَمَّا قَدِمْنَا الْمَدِيْنَة فَجَعَلْنَا نَتَبَادَرُ مِنْ رَوَاحِلِنَا فَنُقَبِّلَ يَدَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم وَرِجْلَهُ (اخرجه ابو داود)
Artinya : Dari Zari’ beliau adalah salah satu delegasi suku abdil qois, beliau berkata : “Ketika sampai di Madinah, kami segera turun dari kendaraan kemudian kami mengecup tangan dan kaki Nabi SAW (HR. Abu Dawud).
Atas dasar hadis ini para ulama mensunnahkan mencium tangan para kiai , habaib, guru dan orang-orang yang dihormati.
Imam Nawawi dalam salah satu karangan beliau menjelaskan, bahwa mencium tangan orang soleh, ulama dan orang yang dihormati itu disunnahkan.
Mencium tangan selain orang- orang tersebut hukum nya makruh. Sedangkan mencium tangan orang fasik (ahli maksiat) seperti artis, pejabat-pejabat korup apalagi orang kafir, maka hukumnya haram.
Adapun mencium tangan orang-orang yang soleh merupakan bentuk amalan tabarruk (mengambil berkah) dan merupakan perwujudan rasa ta’dzim kepada beliau (para kiai dan ulama).
Sumber Keterangan :
• Buku dengan judul ‘Mengamalkan Ajaran Syari’at & Membenahi Adat Istiadat’ karya KH. Muhammad Najih Maimoen.
• Oleh: Muhammad Anggawi, Guru Ma’had Darut Tauhid (Madad).