Berita

Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Materi Iman Kepada Malaikat Allah Melalui Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw di Kelas VIII SMP Islam Faidlon Nujum Sampang

602
×

Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Materi Iman Kepada Malaikat Allah Melalui Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw di Kelas VIII SMP Islam Faidlon Nujum Sampang

Sebarkan artikel ini

Oleh: Hasanah

GPAI SMP Islam Faidlon Nujum Sampang

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi Iman kepada Malaikat Allah melalui metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw di kelas VIII SMP Islam Faidlon Nujum Sampang. Berdasarkan hasil observasi awal, diketahui bahwa pemahaman siswa terhadap materi ini masih rendah, ditandai dengan hasil belajar yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan rendahnya keaktifan siswa dalam pembelajaran. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Islam Faidlon Nujum Sampang. Instrumen yang digunakan meliputi tes evaluasi, lembar observasi, dan angket siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi Iman kepada Malaikat Allah. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan hasil evaluasi siswa dari siklus I ke siklus II serta meningkatnya partisipasi aktif siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, metode Jigsaw efektif digunakan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam, khususnya pada materi Iman kepada Malaikat Allah, untuk meningkatkan hasil belajar dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.

Abstract
This research aims to improve students’ understanding of the topic Faith in Angels through the cooperative learning method of the Jigsaw type in Grade VIII of SMP Islam Faidlon Nujum Sampang. Based on initial observations, it was found that students’ comprehension of this topic was still low, as indicated by learning outcomes that did not meet the Minimum Mastery Criteria (KKM) and a lack of student engagement during lessons. This study is a Classroom Action Research (CAR) conducted in two cycles. Each cycle consisted of planning, implementation, observation, and reflection stages. The research subjects were the eighth-grade students of SMP Islam Faidlon Nujum Sampang. The instruments used included evaluation tests, observation sheets, and student questionnaires. The results of the study show that applying the Jigsaw cooperative learning method can significantly improve students’ understanding of the topic Faith in Angels. This is evidenced by the increase in student evaluation scores from the first to the second cycle and the growth in active participation during learning activities. Thus, the Jigsaw method is proven to be effective in Islamic Religious Education learning, particularly for the topic of Faith in Angels, as it enhances both learning outcomes and student engagement in the learning process.

 

 

1. Pendahuluan
Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan salah satu mata pelajaran yang memiliki posisi strategis dalam membentuk karakter dan moral peserta didik. Di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), PAI tidak hanya bertujuan memberikan pengetahuan agama secara teoritis, tetapi juga menanamkan nilai-nilai keimanan dan akhlak mulia yang harus terwujud dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu pokok bahasan penting dalam mata pelajaran PAI adalah Iman kepada Malaikat Allah, yang termasuk dalam rukun iman dan memiliki peran besar dalam membentuk sikap spiritual peserta didik.
Materi tentang Iman kepada Malaikat sangat penting dipahami oleh siswa karena dapat menanamkan kesadaran bahwa seluruh amal perbuatan manusia selalu diawasi dan dicatat oleh malaikat, sehingga diharapkan siswa akan lebih berhati-hati dalam bersikap dan bertindak. Namun, pada kenyataannya, banyak siswa yang kurang memahami substansi dari materi ini. Hal ini terbukti dari rendahnya hasil evaluasi belajar dan kurangnya antusiasme siswa dalam proses pembelajaran di kelas.
Hasil observasi di kelas VIII SMP Islam Faidlon Nujum Sampang menunjukkan bahwa sebagian besar siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dalam materi Iman kepada Malaikat. Kegiatan pembelajaran cenderung bersifat satu arah, di mana guru menjadi pusat pembelajaran (teacher centered), sementara siswa hanya berperan sebagai penerima informasi. Kurangnya keterlibatan aktif siswa membuat proses pembelajaran menjadi kurang bermakna dan tidak membangkitkan minat belajar siswa secara maksimal.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan penerapan strategi pembelajaran yang inovatif, menyenangkan, dan mampu meningkatkan partisipasi aktif siswa. Salah satu strategi yang dapat digunakan adalah metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Metode ini menekankan pada kerja sama kelompok, di mana setiap siswa memiliki tanggung jawab untuk mempelajari dan menyampaikan bagian materi tertentu kepada teman satu kelompoknya. Dengan demikian, siswa tidak hanya belajar untuk dirinya sendiri, tetapi juga membantu teman sekelompoknya memahami materi yang sama.
Metode Jigsaw memberikan peluang kepada siswa untuk terlibat aktif, berdiskusi, bertukar pendapat, dan saling mengajar dalam kelompok. Hal ini tentu akan memberikan dampak positif terhadap pemahaman konsep yang sedang dipelajari, termasuk dalam materi Iman kepada Malaikat. Di samping itu, metode ini juga mengembangkan keterampilan sosial seperti komunikasi, empati, dan kerja sama yang juga menjadi bagian dari tujuan pendidikan Islam secara keseluruhan.
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi Iman kepada Malaikat Allah melalui metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw di kelas VIII SMP Islam Faidlon Nujum Sampang. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan mutu pembelajaran PAI dan menjadi solusi atas permasalahan rendahnya pemahaman siswa terhadap nilai-nilai keimanan dalam Islam.

2. Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi Iman kepada Malaikat Allah melalui penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw di kelas VIII SMP Islam Faidlon Nujum Sampang. PTK dipilih karena dapat memberikan solusi langsung terhadap permasalahan yang ditemukan di kelas, yaitu rendahnya pemahaman siswa terhadap materi tersebut. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif (mix method), di mana data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kualitatif serta kuantitatif untuk menilai perubahan dalam pemahaman dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran.
Subjek dalam penelitian ini adalah 25 siswa kelas VIII SMP Islam Faidlon Nujum Sampang yang dipilih berdasarkan observasi awal yang menunjukkan rendahnya hasil belajar siswa pada materi Iman kepada Malaikat Allah. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Islam Faidlon Nujum Sampang pada semester genap tahun pelajaran 2024/2025. Penelitian dilakukan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan, dengan tujuan untuk mengamati perkembangan pemahaman siswa dari siklus pertama ke siklus kedua.
Prosedur penelitian dilaksanakan dalam empat tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Pada tahap perencanaan, peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), instrumen evaluasi, dan lembar observasi aktivitas siswa dan guru. Pada tahap pelaksanaan, pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode Jigsaw, di mana siswa dibagi dalam kelompok kecil untuk mempelajari bagian-bagian materi tertentu, kemudian mereka saling mengajarkan temannya. Pada tahap observasi, peneliti mengamati interaksi antara guru dan siswa serta tingkat keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Pada tahap refleksi, peneliti menganalisis hasil observasi, evaluasi, dan feedback siswa untuk menentukan apakah ada peningkatan pemahaman siswa dan apakah ada perubahan dalam proses pembelajaran yang perlu diperbaiki di siklus berikutnya.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi observasi, tes, angket, dan dokumentasi. Observasi dilakukan untuk melihat aktivitas siswa dan guru selama pembelajaran, sementara tes digunakan untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi Iman kepada Malaikat Allah. Angket diberikan kepada siswa untuk mengetahui respon mereka terhadap penggunaan metode pembelajaran Jigsaw. Dokumentasi digunakan untuk mencatat hasil-hasil evaluasi, RPP, dan foto-foto kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Data hasil tes dianalisis secara kuantitatif dengan menghitung nilai rata-rata dan persentase ketuntasan belajar siswa. Siswa dianggap tuntas jika memperoleh nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Data observasi dan angket dianalisis secara deskriptif kualitatif untuk menggambarkan perubahan dalam keterlibatan dan persepsi siswa terhadap pembelajaran.
Dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, diharapkan siswa dapat meningkatkan pemahaman mereka terhadap materi Iman kepada Malaikat Allah serta meningkatkan keterampilan sosial mereka seperti bekerja sama, berkomunikasi, dan menghargai pendapat orang lain. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran PAI di SMP Islam Faidlon Nujum Sampang dan memberikan solusi terhadap rendahnya pemahaman siswa pada materi keagamaan.

 

 

3. Hasil dan Pembahasan
3.1 Hasil
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi Iman kepada Malaikat Allah melalui penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw di kelas VIII SMP Islam Faidlon Nujum Sampang. Berdasarkan hasil observasi dan analisis data, ditemukan bahwa penerapan metode Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman siswa secara signifikan.
Pada siklus pertama, meskipun terdapat peningkatan aktivitas siswa, namun masih terdapat beberapa siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dalam pemahaman materi. Hal ini tercermin dari hasil evaluasi yang menunjukkan bahwa rata-rata nilai siswa pada tes akhir siklus pertama adalah 70, dengan 65% siswa yang mencapai KKM. Hasil observasi menunjukkan bahwa meskipun sebagian besar siswa mulai aktif berdiskusi dan saling mengajarkan materi kepada teman kelompoknya, masih terdapat beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi yang diberikan. Beberapa siswa tampak kesulitan dalam menyampaikan materi dengan jelas kepada teman sekelompoknya, sehingga ada sedikit kekurangan dalam proses pembelajaran.
Pada siklus kedua, setelah dilakukan refleksi dan perbaikan terhadap pelaksanaan pembelajaran, terlihat peningkatan yang signifikan dalam pemahaman siswa. Rata-rata nilai siswa pada tes akhir siklus kedua meningkat menjadi 85, dengan 92% siswa berhasil mencapai KKM. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan metode Jigsaw lebih efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi Iman kepada Malaikat Allah. Proses pembelajaran yang lebih interaktif dan melibatkan siswa secara langsung dalam mengajarkan materi kepada teman-temannya memberikan dampak positif terhadap pemahaman mereka. Selain itu, siswa juga lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran karena mereka merasa lebih terlibat aktif dalam proses belajar.
Hasil observasi menunjukkan adanya peningkatan dalam interaksi sosial antar siswa, seperti komunikasi yang lebih lancar, saling membantu dalam memahami materi, dan kemampuan untuk bekerja sama dalam kelompok. Siswa yang awalnya pasif dalam pembelajaran kini mulai berani mengemukakan pendapat dan bertanya kepada teman sekelompoknya. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran juga lebih maksimal, yang tercermin dari hasil angket yang menunjukkan bahwa 90% siswa merasa metode Jigsaw membuat pembelajaran lebih menyenangkan dan memudahkan mereka dalam memahami materi.
Secara keseluruhan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi Iman kepada Malaikat Allah. Selain itu, metode ini juga berhasil meningkatkan keterampilan sosial siswa dalam bekerja sama, berkomunikasi, dan menghargai pendapat orang lain. Dengan demikian, metode Jigsaw terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di SMP Islam Faidlon Nujum Sampang, khususnya dalam materi keagamaan.
3.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi Iman kepada Malaikat Allah di kelas VIII SMP Islam Faidlon Nujum Sampang. Selama dua siklus penelitian, terjadi peningkatan signifikan dalam hasil belajar siswa, baik dari segi pemahaman materi maupun keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.
Pada siklus pertama, meskipun telah ada upaya untuk menerapkan metode Jigsaw, hasil yang diperoleh masih menunjukkan bahwa sebagian besar siswa belum sepenuhnya memahami materi dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun metode ini melibatkan siswa dalam kelompok diskusi, masih ada hambatan dalam hal pemahaman materi secara mendalam. Siswa yang mengalami kesulitan dalam menyampaikan materi kepada teman kelompoknya cenderung kurang memahami materi secara menyeluruh. Hal ini bisa disebabkan oleh kurangnya persiapan siswa dalam mempelajari bagian materi sebelum menyampaikannya kepada teman kelompok, sehingga beberapa informasi tidak tersampaikan dengan jelas.
Namun, setelah dilakukan refleksi dan perbaikan pada siklus kedua, hasil yang diperoleh menunjukkan peningkatan yang signifikan. Rata-rata nilai tes siswa pada siklus kedua meningkat, yang menunjukkan bahwa sebagian besar siswa sudah berhasil memahami materi Iman kepada Malaikat Allah dengan lebih baik. Salah satu faktor penting yang mempengaruhi peningkatan ini adalah adanya upaya guru untuk memberikan klarifikasi dan dukungan tambahan selama proses diskusi kelompok. Hal ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengatasi kesulitan yang mereka hadapi dalam memahami materi, sehingga mereka bisa saling belajar satu sama lain dengan lebih efektif.
Selain itu, peningkatan juga terlihat pada keterampilan sosial siswa. Metode Jigsaw mendorong siswa untuk saling bekerja sama, berkomunikasi, dan saling membantu dalam memahami materi. Siswa yang awalnya cenderung pasif dalam pembelajaran mulai menunjukkan minat yang lebih besar dalam berdiskusi dan mengemukakan pendapat. Ini adalah salah satu keuntungan utama dari metode Jigsaw, yaitu kemampuan untuk menciptakan suasana pembelajaran yang lebih inklusif dan kolaboratif, di mana setiap siswa merasa dihargai dan memiliki tanggung jawab terhadap pembelajaran teman-temannya.
Peningkatan pemahaman materi dan keterampilan sosial ini juga tercermin dalam hasil angket yang diberikan kepada siswa. Sebagian besar siswa menyatakan bahwa metode Jigsaw membuat pembelajaran lebih menyenangkan dan membantu mereka dalam memahami materi dengan cara yang lebih interaktif. Hal ini mengindikasikan bahwa metode ini dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif.
Secara keseluruhan, pembahasan ini mengonfirmasi bahwa metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat menjadi strategi yang efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi Iman kepada Malaikat Allah. Dengan metode ini, siswa tidak hanya belajar dari guru, tetapi juga belajar dari teman-teman sekelompok mereka, yang memperkaya pengalaman belajar mereka. Oleh karena itu, disarankan agar metode Jigsaw diterapkan secara berkelanjutan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran di masa mendatang.

4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw secara signifikan dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi Iman kepada Malaikat Allah di kelas VIII SMP Islam Faidlon Nujum Sampang. Penerapan metode ini memungkinkan siswa untuk belajar secara aktif dan saling mengajarkan dalam kelompok, yang tidak hanya meningkatkan pemahaman mereka terhadap materi, tetapi juga mengembangkan keterampilan sosial seperti komunikasi dan kerja sama. Pada siklus pertama, meskipun ada peningkatan, masih terdapat beberapa kendala yang diatasi pada siklus kedua dengan perbaikan dalam pelaksanaan dan pendekatan yang lebih mendalam dari guru. Pada siklus kedua, terlihat adanya peningkatan yang signifikan dalam hasil tes siswa serta dalam partisipasi mereka selama pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa metode Jigsaw mampu menciptakan suasana pembelajaran yang lebih interaktif dan kolaboratif, yang pada gilirannya meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat menjadi alternatif yang efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi Iman kepada Malaikat Allah, serta memperbaiki kualitas pembelajaran di SMP Islam Faidlon Nujum Sampang.

Daftar Pustaka
Arends, R. I. (2012). Learning to teach. 9th ed. New York: McGraw-Hill Education.
Huda, M. (2013). Model-model pengajaran dan pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Johnson, D. W., & Johnson, R. T. (2009). An educational psychology success for all students. 10th ed. Pearson Education.
Kagan, S. (2009). Cooperative learning. San Juan Capistrano: Kagan Publishing.
Sanjaya, W. (2010). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Jakarta: Kencana.
Suyanto, S. (2009). Pembelajaran Kooperatif: Pembelajaran Aktif dan Menyenangkan. Jakarta: Universitas Terbuka.
Tiana, S. (2017). Pembelajaran kooperatif Jigsaw untuk meningkatkan pemahaman siswa. Jurnal Pendidikan, 9(1), 25-35.
Yulianti, D. (2015). Pengaruh metode jigsaw terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS. Jurnal Pendidikan, 7(2), 89-99.