SAMPANG, WartaMadura.id – Tidak genap dua bulan, aksi teror pembakaran mobil di wilayah Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura, kembali terjadi.
Hal tersebut, menjadi PR baru bagi Kepolisian Resor (Polres) setempat, meski pada kasus serupa belum terungkap, hingga saat ini.
Dalam peristiwa itu, korban ketiga teror pembakaran mobil di Desa Banyusokah, pada Sabtu (18/11/2023) kemarin, memutuskan melaporkan ke Polres Sampang.
Kasi Humas Polres Sampang Ipda Sujianto mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan dari laboratorium forensik (labfor), terkait peristiwa tersebut.
“Kita tunggu hasil labfor, kita tidak bisa berandai-andai, semua harus ada bukti dan tertulis, dari pihak yang mengeluarkan keterangan itu,” ujar Sujianto, Senin (20/11) siang.
Ia mengungkapkan, dalam peristiwa dugaan pembakaran mobil yang kesekian kalinya, menghimbau agar masyarakat memarkirkan mobilnya ditempat yang aman.
“Dengan adanya musibah ini, kami juga belum mengetahui pasti, apa dibalik kejadian ini, apakah disengaja atau tidak ?,” ucap eks Kanit II Satreskrim Polres Sampang itu.
Terpisah, Fahris Soleh mewakili korban mengatakan, saat kejadian mobil terbakar, ditemukan sebuah kain, terletak disamping ban belakang sebelah kiri, tepatnya dibawah tangki bensin mobil.
“Setelah kain itu diambil, tercium bau bahan bakar seperti solar,” ujar Fahris Soleh, saat melapor ke Polres Sampang, Senin (20/11) siang.
Fahris mengungkapkan, sebelum kejadian, sejak sore sekira pukul 18:00 wib, mobil milik mertuanya dibawa keluar, pada pukul 22:00 wib, sudah kembali ke rumah.
“Jam 10 malam, kami sekeluarga sudah istirahat. Jadi, tidak diketahui pasti, kapan mobilnya terbakar. Kami, taunya sekira pukul 03:00 pagi dini hari,” ucapnya.
Dalam peristiwa itu, imbuh Fahris, pihaknya sempat mencari penyebab dan pelaku dugaan pembakaran mobil tersebut, namun kesulitan, karena cctv yang ada trauble.
“Kami mencurigai, terduga pelaku melewati pagar belakang rumah, karena ditemukan bekas pijakan kaki di rumput,” ungkapnya. (rom)