Para nabi dan rasul merupakan manusia yang sama memiliki sifat-sifat kemanusiaan seperti makan, minum, tidur, menikah dan lain sebagainya. Namun, mereka para nabi dan rasul tidak sama seperti manusia pada umumnya.
Mereka memiliki keistimewaan khusus yang diberikan oleh Allah SWT. Yang disebut Al Ismah (terjaga) atau yang dikenal dengan istilah Ma’sum.
Ismah secara bahasa ialah penjagaan mutlak. Sedangkan secara istilah Ismah adalah penjagaan Allah SWT. Kepada para nabi dan Rasul dari dosa serta mustahil nya mengerjakan dosa.
Maka dari itu pantaslah jika para para nabi dan rasul tidak memiliki dosa. Karena mereka sudah dijaga dan di bersihkan oleh Allah SWT dari semua dosa.
Dengan demikian, wajib hukumnya bagi seluruh ummat Islam yang mukallaf, untuk menyakini dan mengimani bahwa para nabi dan rasul terjaga dari perbuatan buruk dan dosa sama seperti para malaikat.
Mereka para nabi dan rasul bukan hanya terjaga dari dosa, namun mereka juga tidak pernah meninggalkan perkara yang wajib, tidak pernah melakukan perkara yang haram dan mereka tidak memiliki sifat kecuali sifat yang terpuji.
Mereka para nabi dan Rasul merupakan panutan yang baik dan contoh bagi seluruh ummat manusia. Hal tersebut bisa terjadi karena Allah SWT yang mendidik, menjaga dan mengajari mereka hingga betul-betul ahli.
Adapun jika ada para nabi dan rasul yang berbuat salah, maka hal tersebut tidak sampai di hukumi dosa. Karena ada suatu qoidah mengatakan ” kebaikan orang biasa merupakan keburukan orang bagi yang dekat”.
Dalam kata lain ada hal bagi orang lain bukan lah kesalahan namun bagi orang yang dekat hal tersebut merupakan suatu kesalahan.
Oleh: Muhammad Anggawi (Guru Ma’had Darut Tauhid Rapa Laok, Omben, Sampang).