Banyak di kalangan umat Islam menyebut tentang barokah dan syafa’at, akan tetapi masih belum faham latar belakang antara syafa’at dan barokah, yang mereka tahu keduanya ini merupakan hal baik.
Keberadaannya tidak perlu di persoalan lagi, meskipun terkadang malah salah persepsi. Maka dari itu perlu lah adanya keterangan yang membahas hal ini.
Pertama pembahasan tentang barokah, yang mana barokah ialah Ziyadatul Khoir, artinya “Bertambahnya Kebaikan”. Maka dari itu, ketika seseorang mendapatkan barokah, maka seseorang tersebut mendapat tambahan kebaikan baik bagi dirinya, keluarganya atau kehidupannya.
Adapun persepsi barokah yang dipraktekkan oleh kebanyakan umat Islam, merupakan sebuah tabarrukan (mengambil berkah) yang mana mereka bertawasul (mencari pelantara) kepada Allah dengan objek yang di jadikan tabarruk, baik berupa jejak peninggalan, tempat, atau orangĀ untuk mendapatkan kebaikan.
Dengan tetap meyakini bahwa tidak ada yang dapat memberikan kebaikan dan keburukan kecuali atas izin Allah.
Maka pantaslah orang Islam mencari barokah kepada para nabi, ulama, dan kiyai baik yang masih hidup ataupun yang sudah wafat. Dan bahkan umat Islam mengabil barokah kepada peninggalan dan tempat mereka, seperti rambutnya, tempat munajatnya, bajunya dan lain sebagainya.
Selanjutnya mengenai syafa’at, syafa’at adalah sebuah pertolongan atau bantuan seseorang kepada orang yang meminta pertolongan. Dalam kata lain syafa’at merupakan karunia dari Allah SWT kepada seseorang, untuk bisa menolong orang lain.
Yang mana istilah syafa’atĀ ini dipakai nanti ketika hari akhirat telah tiba, dan telah jelas dalam suatu hadits didalam kitab shoheh Bukhori dan Muslim, bahwa pertama kali orang yang pemberi syafaat nanti di hari kiamat ialah sang banginda nabi Muhammad SAW.
Adapun setelah sang Baginda memberikan syafaatul udzma, maka barulah ada beberapa golongan yang bisa memberikan pertolongan atau beberapa golongan mendapatkan syafaat dari amal ibadah sendiri. Seperti syafa’atnya Al-Qur’an bagi orang yang sering membaca Alqur’an dan syafa’at para wali kepada orang yang di kasihinya.
Maka, dengan ketengan diatas tersebut, sudah cukup jelaslah pembahasan antara Barokah dan syafa’at. Yang mana kedua hal ini merupakan hal yang sangat penting bagi umat Islam.
Sumber referensi :
– Kitab mafahim yajibu antussohhah.
– Khosoisul Muhammadiyah karya Abuya Assayid Muhammad Al- Maliki.
Oleh: Muhammad Anggawi (Guru Ma’had Darut Tauhid Rapa Laok, Omben, Sampang).