SAMPANG, WartaMadura.id – Insiden dugaan penganiayaan anggota LSM di Sampang, Madura, Jawa Timur, menjadi perhatian di kalangan publik.
Pasalnya pasca kejadian, ramai pemberitaan dalam peristiwa penganiayaan tersebut, korban disekap sejumlah pelaku.
Namun, menurut sebagian masyarakat, penyekapan tersebut tidak benar adanya, melainkan korban kabur bersembunyi saat dikejar pelaku dan meninggalkan sepeda motornya.
Dikutip dari salah satu media online, inisial M, korban penganiayaan mengaku jika dirinya disekap dan dianiaya oleh sejumlah orang.
“Mereka menyekap saya dan berniat membunuh, saya dipukul menggunakan balok dan senjata tajam celurit,” ujarnya.
Korban menjelaskan, penganiayaannya terjadi pada Rabu (15/05/2024) pagi, di jalan raya Desa Anggersek, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang.
Dalam insiden penganiayaan tersebut, korban mengaku dianiaya oleh orang yang dikenalnya, yakni inisial D adik mantan Kepala Desa Anggersek.
“Termasuk inisial W mantan Kades dan beberapa orang pengikutnya membacok saya dengan celurit,” tuturnya, dikutip dari beberapa media online.
Sementara, informasi yang dihimpun dari masyarakat, memang telah terjadi penganiayaan, namun tidak ada perbuatan penyekapan.
Terkait mantan Kades inisial W, diduga ikut terlibat membantu adiknya melakukan penganiayaan, dibantah sebagian masyarakat.
Karena, saat kejadian mantan kades berada di rumahnya dalam keadaan sakit. Mengetahui hal itu, dirinya menyusul dan melarang agar tidak terjadi penganiayaan.
Selang beberapa waktu, pasca insiden penganiayaan terhadap anggota LSM tersebut, polisi mengamankan terduga pelaku inisial D, pada pagi dini hari.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Sampang AKP Sigit Nursiyo Dwiyugo, membenarkan atas kejadian dugaan penganiayaan tersebut.
“Benar, adanya dugaan penganiayaan terhadap anggota LSM, dan terduga pelaku sudah diamankan,” ujarnya kepada awak media, Kamis (16/05).
Sementara itu, hal senada dikatakan Kasi Humas Polres Sampang Ipda Dedy Dely Rasidie.
“Iya pelaku sudah diamankan,” ujarnya, dikutip dari salah satu media online, Sabtu (18/05) malam.
Terkait kabar penyekapan terhadap korban, Dedy menjelaskan, tidak ada penyekapan, melainkan korban bersembunyi menyelamatkan diri ke rumah warga.
“Terjadi dugaan penganiayaan, bukan penyekapan. Untuk motif dan selebihnya, masih tahap penyelidikan,” ucapnya. (tim/red)