DaerahKriminal

Warga Sampang Bakal Seret Dugaan Penipuan Bermodus Proyek Ke Polisi

4
×

Warga Sampang Bakal Seret Dugaan Penipuan Bermodus Proyek Ke Polisi

Sebarkan artikel ini
Caption: ilustrasi.

SAMPANG, WartaMadura.id – Seorang pria berinisial UF, warga Sampang, Madura, Jawa Timur, menjadi korban dugaan penipuan oknum koordinator proyek.

Bahkan, pria berusia 35 tahun ini, mengalami kerugian sebesar Rp 90 juta, lantaran termodus iming-iming pria brinisial HM aliyas MA mengaku koordinator proyek.

Modusnya, HM yang diketahui asal warga Kecamatan Torjun, Sampang tersebut, menawarkan 11 titik lokasi pengerjaan proyek, berupa pembangunan gedung yayasan dan plengsengan.

Nahas, proyek yang dijanjikan oleh HM terhadap UF dan rekannya, akan dikerjakan pada tahun 2020 lalu, kunjung tidak ada kejelasan hingga saat ini (tahun 2023, red).

UF menduga, jika dirinya telah menjadi korban dugaan penipuan HM, dengan modus iming-iming sejumlah pengerjaan proyek. Bahkan ia bertekad, jika dugaan penipuan tersebut ke ranah kepolisian.

Disisi lain UF mengungkapkan, disaksikan rekannya, ia telah menyerahkan uang puluhan juta itu, sejak tahun 2018 lalu, namun hingga saat ini proyek yang dijanjikan tidak kunjung ada kejelasan.

“Waktu itu, saya menyerahkan uang yang diminta HM sebesar Rp 10 juta, selang waktu dia meminta kembali Rp 10 juta, dan terakhir meminta Rp 70 juta, disaksikan rekan saya,” ujar UF, Selasa (05/09/2023) malam.

Ironisnya, ungkap UF, dari 11 titik lokasi yang ditawarkan, dirinya diminta uang muka, pertitik lokasi Rp 1,5 juta, bahkan ada yang Rp 3 juta, dan mengaku proyek tersebut akan turun pada tahun 2020.

“Akan tetapi, hingga saat ini proyek yang dijanjikan tidak kunjung ada. Sebelumnya HM menjelaskan, proyek itu berupa pembangunan yayasan gedung sekolah dan plengsengan,” jelasnya.

Setelah sekian lama tidak ada kejelasan hingga tahun 2023, ungkap UF, ia menyakini, jika dirinya menjadi korban dugaan penipuan HM yang mengaku sebagai koordinator proyek dari provinsi.

“Bahkan, HM telah menyakinkan saya, dengan cara turun ke sejumlah titik lokasi melakukan survei, untuk rencana pengerjaan proyek tersebut,” tandasnya.

Meski demikian, imbuh UF, hingga saat ini HM tidak kunjung ada kabar, bahkan setelah didatangi ke kediamannya, tidak ada ditempat. Bahkan, nomor telepon selulernya tidak aktif.

“Sebelumnya, HM menghubungi saya dan berjanji untuk bertemu, namun kembali dibohongi, nomor telepon selulernya juga tidak aktif. Maka dari itu, saya akan bawa kasus ini ke pihak kepolisian,” pungkasnya.

Sementara itu, saat HM dikonfirmasi awak media beberapa kali melalui telepon selulernya, tidak memberikan jawaban, bahkan tidak aktif.  (rom)