PAMEKASAN • Masyarakat antusias menghadiri Demontrasi Kitab Kuning ke-VIII yang digelar Pondok Pesantren Darul Muttaqin, Desa Sanah Tengah, Kecamatan Pasean, Pamekasan, Madura, Jawa Timur.
Demonstrasi kitab kuning yang dikemas dalam acara Haflatul Imtihan dan wisuda tersebut, dihadiri para wali santri, alumni, tokoh agama dan tokoh masyarakat, serta warga desa setempat.
Dalam sesi acara yang berlangsung cukup khidmat, juga dilaksanakan tanya jawab, antara alumni dengan santri aktif, yang tengah mendalami ilmu kitab kuning dengan metode akselerasi.
“Saya bangga melihat santri disini, walaupun secara kuantitas kalah dengan pesantren lainnya, akan tetapi secara kualitas, tidak diragukan,” ujar Kholilurrahman salah satu alumni Ponpes Darul Muttaqin.
“Selain itu, kemampuan mereka dalam membaca kitab kuning, bisa bersaing dengan pesantren-pesantren ternama lainnya,” ungkap pria yang menyandang status ustad tersebut, Kamis (06/07/2023).
Sementara itu, Kiai Abdul Mukti pengasuh Ponpes Darul Muttaqin menyampaikan, bersyukur karena para santrinya mampu wisuda program metode cepat membaca kitab kuning.
“Alhamdulillah, saya bersyukur, santri dengan cepat bisa memahami kitab kuning, walaupun program ini bukan hanya satu-satunya program unggulan disini,” pungkas Kiai Abdul Mukti.
Disisi lain, Ustad Syamsul Arifin penanggung jawab program tersebut memaparkan, bahwasanya di Ponpes Darul Muttaqin terdapat banyak program unggulan.
“Diantaranya, setiap lulusan MI siswa diwajibkan mampu membaca Al-Qur’an dengan Tajwidnya serta Gharib Musykilatnya, untuk siswa SMPI kelas VII harus mampu mengi’lan kitab Nadzom Maqshod,” jelasnya.
Sedangkan kelas VIII, harus bisa mengi’lan kitab Imriti dan untuk siswa kelas IX dibimbing metode cepat membaca kitab kuning, dengan menggunakan kitab Nubdzatul Bayan Ponpes Bata-Bata.
“Tak hanya itu, semua santri diwajibkan mampu memberi makna dan memahami bacaan-bacaan sholat. Sehingga, diharapkan dapat mendatangkan kekhusyu’an saat melaksanakan sholat,” pungkasnya. (red)
