Ragam

Haul Bhujuk Banmertah Napo Laok, Kemas Doa Bersama

SAMPANG • Tradisi haul untuk memperingati wafatnya seseorang, dengan tujuan mendoakan ahli kubur, menjadi tradisi yang sangat kental bagi kalangan umat muslim.

Selain untuk mendoakan ahli kubur, tradisi haul juga dikemas dalam mengenang keteladanan semasa hidup, dari seseorang atau tokoh yang diperingati tersebut.

Bahkan, haul seringkali menjadi sarana wisata religi yang mengundang banyak orang. Seperti dilaksanakan warga Desa Napo Laok, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Madura.

Dalam haul tersebut, menghadirkan sejumlah tokoh ulama, kiai, tokoh masyarakat, serta warga desa setempat, dengan diisi acara do’a bersama dan tausiyah (ceramah) agama.

Dofir, salah satu pelaksana haul mengatakan, kegiatan haul rutin dilaksanakan setiap setahun sekali, dalam rangka memperingati haul ‘Bhujuk Banmertah’, Desa Napo Laok.

“Yaitu haul Syeh Yasin, Syeh Muhaimin dan Syeh Sulaiman,” ujar Dofir kepada wartamadura.id, disela acara haul, Kamis (29/06/2023) malam.

Dalam acara haul, kata Dofir, diisi tahlil serta do’a bersama, dan pengajian umum oleh KH.Khotibul Umam bin Abdul Azis, pengasuh Pondok Pesantren Madinatul Ilmi, Sampang.

“Dalam tausiyah agamanya, beliau menyampaikan tentang keutamaan seseorang melaksanakan sholat, dan jangan sampai meninggalkan sholat karena urusan dunia,” kutip Dofir.

Untuk diketahui, acara haul satu hari bertepatan dengan momen hari raya Idul Adha tahun 1444 hijriyah, dan antusias di hadiri masyarakat Desa Napo Laok, maupun desa sekitar. (ADS)

Show More

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button