Pamekasan, wartamadura.id – Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan Warga Binaan, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Pamekasan menyelenggarakan kegiatan skrining gejala awal Tuberkulosis (TBC). Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin, 22 September 2025, mulai pukul 09.00 WIB hingga selesai, bertempat di tribun lapangan Lapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan.
Pelaksanaan skrining ini melibatkan tenaga kesehatan klinik Lapas, staf pembinaan, serta kader kesehatan yang telah dibekali pemahaman tentang penanganan TBC. Seluruh tim bekerja sama untuk memastikan jalannya pemeriksaan berlangsung tertib dan lancar.
Skrining dilakukan melalui wawancara langsung dengan Warga Binaan menggunakan formulir skrining gejala TBC. Formulir tersebut mencakup sejumlah pertanyaan dan pemeriksaan dasar, antara lain pengukuran tinggi dan berat badan, riwayat batuk, riwayat penyakit penyerta, riwayat kontak dengan penderita TBC, serta tanda-tanda awal gejala TBC lainnya. Langkah ini bertujuan sebagai deteksi dini, sehingga jika ditemukan indikasi TBC, dapat segera dilakukan pemeriksaan lanjutan.
Pada tahap pertama ini, tercatat sebanyak 117 orang Warga Binaan telah menjalani skrining. Jumlah tersebut akan terus bertambah karena pemeriksaan dilakukan secara bertahap hingga seluruh Warga Binaan Lapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan mendapatkan kesempatan yang sama.
Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan, Bapak Kusnan, menegaskan pentingnya kegiatan ini sebagai bagian dari komitmen Lapas dalam memberikan pelayanan kesehatan yang memadai kepada seluruh Warga Binaan.
“Kami berkomitmen untuk memberikan layanan kesehatan yang optimal bagi seluruh Warga Binaan. Skrining TBC ini merupakan langkah awal untuk mendeteksi sedini mungkin apabila ada gejala yang mengarah ke penyakit TBC. Dengan deteksi dini, kita bisa segera melakukan tindakan medis yang diperlukan sebelum penyakit berkembang lebih lanjut. Kesehatan para Warga Binaan adalah prioritas kami, karena mereka berhak mendapatkan layanan kesehatan yang sama seperti masyarakat di luar,” ujar Kusnan.
Lebih lanjut, Kusnan menambahkan bahwa program ini tidak hanya berhenti pada skrining. Sebagai tindak lanjut, pada bulan Oktober 2025 mendatang, pihak Lapas akan melaksanakan pemeriksaan lanjutan berupa foto X-ray terhadap Warga Binaan. Pemeriksaan tersebut dimaksudkan untuk menegakkan diagnosis secara lebih akurat dan memastikan penanganan TBC berjalan sesuai standar kesehatan.
“Kami berharap dengan adanya pemeriksaan lanjutan melalui X-ray di bulan depan, hasil dari skrining ini bisa ditindaklanjuti secara menyeluruh. Hal ini juga bagian dari upaya kami dalam mendukung program nasional penanggulangan TBC, khususnya di lingkungan Lapas yang rentan dengan penyebaran penyakit menular,” imbuhnya.
Kegiatan skrining ini disambut positif oleh para Warga Binaan. Mereka mengikuti proses pemeriksaan dengan tertib, didampingi oleh petugas yang sigap memberikan arahan. Dengan adanya kegiatan tersebut, diharapkan kesadaran Warga Binaan terhadap pentingnya menjaga kesehatan juga semakin meningkat.
Secara keseluruhan, kegiatan skrining gejala awal TBC di Lapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan berjalan dengan baik, aman, dan lancar. Dukungan penuh dari tenaga kesehatan, staf pembinaan, serta kader kesehatan menjadi kunci keberhasilan kegiatan ini. Ke depan, Lapas Narkotika Pamekasan berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan kesehatan, sehingga kondisi kesehatan Warga Binaan tetap terjaga dengan baik selama menjalani masa pembinaan.