PAMEKASAN, WartaMadura.id – Keberadaan Polindes di Desa Panglegur, Tlanakan, Pamekasan, Madura, berpenghuni kambing yang sempat ditempati bidan berbuntut panjang.
Pasalnya, kini menjadi sorotan awak media yang tergabung dalam Ikatan Wartawan Online (IWO), bahkan di audiensi ke Puskesmas setempat, Rabu (31/01/2024).
Mereka mendesak, agar segera mengaktifkan kembali Polindes yang dianggap mubadzir, bahkan sudah bertahun-tahun tidak ditempati.
“Seharusnya, polindes itu menjadi tempat pelayanan kesehatan yang prima bagi masyarakat,” ujar ketua IWO Pamekasan, Diah Heny.
Namun fakta yang terjadi bertolak belakang 180° derajat. Itu artinya, seluruh elemen kesehatan harus lebih serius lagi meningkatkan kinerjanya.
Oleh karenanya, seluruh pengurus dan jajaran IWO Pamekasan bergerak, untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat.
“Kami datang ke Puskesmas untuk menyampaikan aspirasi masyarakat, yang menginginkan Polindes tak berpenghuni itu diaktifkan kembali,” tandasnya.
Pada kesempatan yang sama, Ansori Bidang Kehumasan IWO, mendesak agar kepala Puskesmas Tlanakan bisa mengambil sikap.
“Kami minta kejelasan dan kepastiannya, kapan Polindes itu dibuka kembali untuk masyarakat,” tegasnya.
Sementara, Heni Kepala Puskesmas Tlanakan, berdalih dan mengaku jika dirinya baru diangkat sebagai kepala puskesmas pada Juli 2023 lalu.
“Kami akan segera menyelesaikan masalah Polindes itu, dan mengembalikan fungsinya sebagaimana yang diinginkan masyarakat,” tandasnya.
Menurut dia, langkah itu sejalan dengan program pemerintah, yaitu Integrasi Layanan Primer (ILP).
“Program baru tersebut diluncurkan pemerintah, untuk semakin mendekatkan pelayanan itu ke desa, mengontrol kesehatannya,” ujarnya.
Heni menjelaskan, jika di Polindes tersebut akan memfungsikan bidan dan kader, serta berupaya agar aktif kembali untuk masyarakat.
“Kami dari dulu ada upaya untuk itu, setiap hari ditempati. Kemungkinan pagi sampai dengan sore, ada tahapan-tahapannya,” ungkapnya.
Sebelum itu, pihaknya akan sosialisasi terlebih dahulu, karena harus melatih kader. Sehingga, integrasi untuk mendukung tentang layanan primer.
“Namun, disisi lain masyarakat mengharapkan, agar Polindes bisa dioperasionalkan kembali dan ada bidan yang menempati,” pungkasnya. (red)