SAMPANG,- WartaMadura.id – Penertiban pedagang pasar tradisional Omben, Sampang, Madura, Jawa Timur, menuai kontroversial antar petugas dinas terkait.
Hal itu terjadi saat petugas gabungan, Satpol PP, Diskopindag, Dishub serta aparat keamanan hendak melakukan penertiban pedagang, Senin (06/05/2024) pagi.
Ironisnya, kontrovesial tersebut terjadi didepan umum, antara petugas Satpol PP dengan Diskopindag, dan sempat dibumbui sikap yang terkesan arogansi.
Sebelumnya, petugas pasar menghimbau, agar pedagang tidak berjualan melebihi bahu jalan atau melewati garis marka, sehingga berdampak kemacetan.
Kendati demikian, penertiban pedagang pasar tetap dilaksanakan, meski salah satu Kabid Satpol PP menginstruksikan anggotanya, untuk tidak ikut andil.
Kabid Pasar Diskopindag Sampang Ach Subairi mengaku kecewa, terhadap sikap arogansi oknum Kabid Satpol PP didepan publik, terlebih disaat melaksanakan tugasnya.
“Kami kecewa, apalagi sampai membentak-bentak didepan muka umum,” ujar Subairi kepada wartamadura, Senin (06/05) siang.
Namun meski demikian, pihaknya bersama petugas yang lain, tetap melaksanakan penertiban pedagang pasar dan pengaturan arus lalulintas.
“Penertiban pedagang itu tetap dilanjutkan, meski tanpa Satpol PP. Kami ucapkan terima kasih kepada petugas yang telah bekerjasama,” pungkas Subairi.
Terpisah, saat dikonfirmasi, Kabid Trantib Satpol PP Sampang Suaidi mengatakan, hal tersebut hanyalah miskomunikasi, antara pihaknya dengan Diskopindag di lapangan.
“Hanya miskomunikasi saja, kami juga menyesalkan dengan jumlah personel Dishub yang sedikit, saat kegiatan penertiban itu,” ungkapnya.
Menurut Suaidi, percuma saja jika dilakukan penertiban terhadap pedagang pasar yang berjualan diluar, sementara kondisi didalam pasar sudah overload.
“Kami tidak berani dan sangat hati-hati menindak para pedagang, karena kami tidak dapat perintah dari atasan,” pungkasnya. (rom)