Daerah

Deteksi Dini, Puskesmas Jrangoan Imbau Warga Cegah DBD

SAMPANG, WartaMadura.id – Untuk mencegah mewabahnya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), Puskesmas Jrangoan melaksanakan deteksi dini dan penyuluhan kepada masyarakat.

Salah satunya, seperti dilaksanakan di Desa Rongdalam, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, bersama lintas sektor dan pemerintah desa setempat.

Meningkatnya angka pasien DBD, menjadi perhatian bagi tenaga kesehatan, dengan cara melaksanakan penyuluhan dan pemberian abate.

Kepala Puskesmas Jrangoan dr.Noura Febrina berharap, dengan adanya kegiatan penyuluhan tersebut, dapat menurunkan angka pasien penyakit DBD.

“Mari cegah DBD dengan menerapkan 3M, menutup dan menguras penampungan air serta mendaur ulang barang bekas,” imbaunya, dikutip dari salah satu media online, Minggu (05/05/2024).

Kendati demikian, dr.Noura juga berharap kegiatan penyuluhan dan deteksi dini, warga Desa Rongdalam dijauhi dan tidak ada yang terkena penyakit DBD.

“DBD merupakan penyakit yang perlu diwaspadai dan membahayakan. Terlebih, disaat peralihan musim seperti sekarang ini, DBD rentan penularan,” terangnya.

dr.Noura menghimbau, warga Desa Jrangoan dan Rongdalam maupun desa sekitarnya, agar mengantisipasi dan mencegah mewabahnya penyakit DBD.

“Warga harus waspada DBD, karena merupakan penyakit yang mudah menular melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti,” tandasnya.

Maka, melalui deteksi dini adanya infeksi virus dan pengendalian reproduksi nyamuk, menjadi kunci penanganan dan pencegahan penyakit DBD.

Oleh karena itu, imbuh dr.Noura, perlu upaya bagi masyarakat, bersama-sama mencegah DBD dengan menumbuhkan keinginan melakukan aksi pencegahan DBD.

“Semua pihak harus memulai dari rumah sendiri untuk menjadi Jumantik (Juru Pemantau Jentik) DBD,” tandasnya.

dr.Noura mengungkapkan, jika ada warga yang mengalami gejala DBD, agar segera melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan (faskes) terdekat.

“Apabila faskes jauh dari tempat tinggal, bisa ke bidan desa, agar segera ditindak lanjuti dan tidak ada kejadian kasus DBD dengan penanganan yang terlambat,” pungkasnya. (rom)

Show More

Related Articles

Back to top button