SAMPANG, WartaMadura.id – Pemilu 2024 di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, diselimuti kabar duka yang mendalam.
Dua anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), dikabarkan meninggal dunia beberapa waktu lalu.
Informasi yang diterima wartamadura, dua anggota KPPS yang meninggal dunia, asal warga Kecamatan Sreseh dan Kecamatan Banyuates.
Ketua KPUD Sampang Addy Imansyah membenarkan kabar duka tersebut. Keduanya, sempat dirawat di rumah sakit.
“Saat sedang bertugas sebagai KPPS, almarhum sempat mengeluh sakit,” ujar Addy saat dikonfirmasi awak media, Jumat (23/02) siang.
Untuk identitasnya, ungkap Addy, atas nama Chairul Anwar (24), bertugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 20, Desa Labuhan, Sreseh.
“Almarhum mengeluh sakit sejak 11 Februari 2024, saat sedang bertugas memberikan form C pemberitahuan pencoblosan,” ungkapnya.
Namun, meski sempat dirawat di rumah sakit, yang bersangkutan meninggal dunia tiga hari pasca mengeluh sakit.
“Chairul Anwar, berstatus belum kawin, meninggal dunia pada tanggal 14 Februari 2024,” jelas Addy.
Sedangkan identitas anggota KPPS yang meninggal dunia asal Kecamatan Banyuates, atas nama Abdul Malik (56).
“Almarhum sudah berkeluarga, bertugas di TPS 08 Desa Batioh, yang bersangkutan juga mengeluh sakit,” terang Addy.
Ia menjelaskan, Abdul Malik meninggal dunia pasca pemungutan suara, tepatnya pada tanggal 19 Februari 2024 kemarin.
“Kami belum bisa memastikan, apakah ke dua anggota KPPS yang meninggal memiliki riwayat penyakit bawaan,” tandasnya.
Namun, KPPS sebelumnya sudah menyertakan hasil tes kesehatan, sebagai syarat utama menjadi KPPS. Termasuk keterangan tidak ada riwayat penyakit.
“Kami saat ini masih melakukan verifikasi terkait ada penyakit bawaan terhadap almarhum, kita tunggu hasilnya,” imbuhnya.
Saat ini, kata Addy, pihaknya tengah berkoordinasi dengan PPK dan pihak rumah sakit, untuk memastikan faktor kematian dua anggota KPPS ini.
“Kami masih melakukan koordinasi, mungkin bisa jadi salah satu faktornya adalah kelelahan,” pungkasnya. (rom)