Daerah

Budidaya Melon, Komoditas Bisnis Unggulan Petani Ambunten

SUMENEP, WartaMadura.id – Budidaya buah melon mulai diminati sebagian petani di wilayah Kecamatan Ambunten, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Bahkan, budidaya buah melon menjadi salah satu komoditas bisnis unggulan, bagi para petani di kabupaten yang dikenal dengan sebutan kota keris ini.

Selain itu, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) setempat, terus mendorong akses berbagai sektor perkembangan ekonomi dari sektor hortikultura.

“Saat ini, para petani banyak tertarik untuk budidaya melon, sebagai komoditas bisnis unggulan,” ujar Kepala DKKP Sumenep Arif Firmanto, Jumat (29/09/2023).

Atas dasar hal tersebut, dirinya mendukung penuh para petani, hingga mampu meningkatkan daya saing dan daya tarik masyarakat, terhadap melon Ambunten.

“Untuk menghasilkan buah yang maksimal, cara pengairan dan pemupukannya harus menggunakan metode modern, yaitu hidroponik dan fertigasi tetes,” kata Arif.

Maka dari itu, imbuh Arif, inovasi tersebut diharapkan dapat diadaptasi oleh petani melon agar meningkatkan daya saing produk, sehingga pendapatan petani juga meningkat.

Terpisah, Hafidi koordinator penyuluh Kecamatan Ambuten menjelaskan, dalam masa panen, buah melon membutuhkan waktu dua bulan.

“Sekitar 60 sampai 65 hari bisa panen, setelah hasil panen baru dipasarkan ke Pulau Jawa, agar tembus di pasar nasional,” pungkasnya.

Hafidi menjelaskan, buah melon bibit yang di tanam adalah merlin F1 dari benih citra asia. Dari 1 buah yang dihasilkan, rata-rata memiliki berat 1,8 kilogram (kg) dengan harga mencapai Rp. 8.500/kg.

“Biaya produksi jenis bentuk rock melon yang dibutuhkan untuk ditanam, kurang lebih mencapai 2.600 bibit buah melon. Tonase estimasi bisa mencapai 5 ton – 6 ton sesuai hasil panen,” jelasnya. (red)

Show More

Related Articles

Back to top button