Terdapat kisah tauladan tentang ulama Indonesia asal Kalimantan beliau bernama Abah Guru Sekumpul (Martapura).
Di kisahkan pada saat Abah guru sekumpul di rawat inap di rumah sakit Budi Mulia Surabaya, Jawa Timur, kebetulan ketika itu menjelang hari raya Idul Fitri.
Beliau memanggil salah seorang murid yang menjaga beliau di rumah sakit tersebut, dan menyerahkan uang untuk dibelikan beras.
Namun, uang tersebut cukup untuk membeli beberapa kwintal beras untuk dibagikan kepada para pekerja yang ada di Rumah sakit.
Padahal, para pekerja di tempat itu bukan hanya dari kalangan muslim saja. Kemudian sang murid berkata kepada Abah guru : “Abah, mereka tidak semuanya muslim, banyak juga di antara mereka yang non muslim, bagaimana Abah..?
“Bagaimana perasaan hatinya apabila melihat temannya menjinjing beras ?” jawab Abah guru sekumpul.
Inilah akhlak yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW, sebuah sifat yang senantiasa membahagiakan hamba Allah SWT, serta menjaga perasaan orang lain, yang tergambar dalam kelembutan hati beliau dan tidak ingin orang lain tersakiti meskipun non muslim sekalipun.
Sumber referensi:
Buku ‘Abah Guru Sekumpul Samudra Ilmu Dari Tanah Banjar’ hal. 40.
• Oleh: Muhammad Anggawi (Guru Ma’had Darut Tauhid Rapa Laok, Omben, Sampang).