SAMPANG • Odong-odong sudah tidak asing lagi ditelinga masyarakat, terlebih bagi kalangan ibu-ibu dan anak-anak. Odong-odong menjadi wahana permainan anak yang saat ini cukup diminati.
Odong-odong biasa dikenal dengan wahana permainan anak minimalis tarif higenis. Mengingat, odong-odong adalah salah satu wahana sederhana yang beroperasi dan jalan ditempat.
Biasanya, odong-odong beroperasi dengan mengelilingi perkampungan, atau mangkal di sejumlah tempat fasilitas umum, seperti pasar malam, pasar tradisional dan taman-taman yang ada di perkotaan.
Salah satunya, seperti Ahmad pekerja odong-odong yang mangkal didepan pasar tradisional Omben. Ia mengaku, jika bisnis odong-odongnya selama ini cukup diminati warga sekitar (kalangan anak²).
“Selama beberapa bulan terakhir, omset dari bisnis odong-odong lumayan meningkat, daripada sebelum-sebelumnya, terlebih disaat pandemi covid,” ujar Ahmad kepada awak media ini, Minggu (30/7/2023).
Ia mengungkapkan, lebih memilih mangkal didepan pasar Omben, selain padat penduduk, juga menjadi akses utama dan simpang siur warga, untuk berbelanja kebutuhaan di saat malam atau siang hari.
“Namun selama ini, rata-rata odong-odong masih diminati warga sekitar pasar. Alhamdulillah, media sosial juga berpengaruh, karena terkadang anak-anak melihat odong-odong hanya di youtube,” pungkasnya.
Terpisah, Mega Agustin warga Desa Temoran mengatakan, adanya odong-odong didepan pasar Omben, menjadi wahana penghibur bagi kedua putrinya (Fara Fadhilah & Salma Humaira), selama ini.
“Jadi, kami tidak perlu jauh-jauh mencari wahana permainan anak, apalagi di sini yang ada hanya di pusat kabupaten, seperti di Alun-Alun Trunojoyo, taman kota maupun taman bunga, jika kesana terlalu jauh,” ujarnya.
Maka dari itu, ungkap istri dari Ismail Yamani, adanya wahana permainan anak-anak sederhana seperti odong-odong ini sangat bermanfaat, terutama untuk melepas penat dan menghibur kedua putrinya.
“Namun, kami berharap kedepannya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang, membangun pusat hiburan yang ada di tingkat kecamatan, seperti taman dan semacamnya,” tandasnya.
Sehingga, selain menjadi sasaran warga desa untuk melepas penat dan rekreasi, juga akan memancing tumbuhnya sektor perekonomian, diantaranya pedagang kaki lima (PKL), bahkan diminati pekerja odong-odong. (red/rom)